Mbah Nun: Dunia Menjadi (Bagian dari) Akhirat
Table of Contents
“Tidak ada
(istilah) dikotomi (untuk) dunia-akhirat. Karena dunia ini bagian dari akhirat.
Kita ini berjalan di dunia sampai ke akhirat. Jadi dia satu,” Mbah Nun Ngendikan.
Selengkapnya di:
Semoga dalam
melakukan apapun, kita dapat meniatkannya karena Allah. Karena Allah memberi
nikmat, maka selayaknya kita syukuri dengan menggunakannya untuk kebaikan, diri
sendiri maupun orang lain. Memberikan kebaikan, memberikan manfaat, mengakhiratkan dunia kalau mbah Nun ngendikan.
Bukan berarti menjalankan shalat adalah (amal) akhirat,
dan bekerja -ntah berdagang, bertani, menyanyi, menjadi pegawai, atau menjadi
pengusaha- adalah (amal) dunia. Yang sepintas kita anggap bersifat duniawi (seperti
bekerja itu), bisa menjadi (amal) akhirat, asal niat dan praktiknya itu untuk
Allah. Sebaliknya, shalat (yang terlihat seperti amal akhirat) bisa tergolong duniawi, karena niatnya -untuk manusia misalnya- bukan untuk Allah.
“Ada
dunia yang diakhiratkan, ada akhirat yang diduniakan.”
Wa Allah a’lam
Post a Comment