Gus Mus: Beruntunglah Yang Diam Dan Bicaranya Bermanfaat
Table of Contents
Lisan dapat dikatakan menjadi pintu kebaikan sekaligus pintu keburukan. Jika dipakai dengan tepat (sesuai waktu, tempat, dan keadaan), maka ia akan melahirkan kebaikan (yang bermanfaat). Bagitu sebaliknya.
Setiap waktu dapat menjadi jam pelajaran bagi kita yang merasa menjadi pembelajar. Tiap tempat dapat menjadi kelas/laboratorium-nya. Segala bentuk masalah dan asam-manisnya kehidupan bisa menjadi guru-nya.
Maka beruntunglah, mereka yang "tau" kapan harus berbicara dan diam, dengan selalu "berusaha" agar yang dilakukannya itu "bermanfaat".
Entah berbicara secara lisan atau tulisan, di dunia nyata atau maya, langsung bersua atau via social media.
Semoga kita termasuk yang berproses untuk menuju dan menjadi bagian dari mereka, yang beruntung.
Aamiiin.
Post a Comment