Memaknai Hidup Sebagai Pemberian (Dari Yang Maha Hidup)
Table of Contents
Mengambil satu waktu untuk bersyukur dan memaknai hidup. Bahwa…
Terlepas dari apapun yang kita minta (kita inginkan), nyatanya hidup ini (semuanya) adalah pemberian.
Apabila hidup adalah pemberian, maka sepantasnya kita menggunakan hidup sesuai dengan tujuan Yang memberikan.
...........................................
Terkadang kita meminta kepada-Nya supaya diberi sesuatu yang kita inginkan. Ketika permintaan kita Dia wujudkan, kita justru malah menjadi terlenakan (meski awalnya syukur penuh kebahagiaan).
Bahkan saat permintaan kita tidak Dia turuti (entah ditunda atau diganti), kita cenderung patah hati, rasa-rasanya tak percaya pada kenyataan yang dihadapi, sukanya menggerutu sendiri.
Namun inilah hidup, yang justru esensinya lebih pada memaknai pemberian Yang Maha Hidup.
...........................................
Alhamdulillah diberi hidup, sehingga pada udara bisa kita hirup. Alhamdulillah diberi iman, supaya bisa memilih mana kebaikan mana keburukan. Alhamdulillah diberi kesehatan, bisa aktif dalam pekerjaan, memberi kemanfaatan di segala keadaan.
Alhamdulillah bisa membaca, menulis, menikmati kecanggihan teknologi, video, chatting, penuh kemudahan yang memanjakan.
Alhamdulillah, ketika kita diberi mudah, jiwa sosial kita bertambah, semakin istiqomah dalam beribadah.
...........................................
Al-mujahadah miftahul hidayah.
Al-Khidmah miftahul karomah.
Wa Allah a’lam.
Post a Comment