Lebih Banyak Mana, 30 Ribu atau 70 Juta? (Sebuah Kisah)
Table of Contents
Suatu hari saat saya berkunjung ke sebuah pelosok desa, saya bertemu dengan seorang wanita paruh baya di sebuah warung. Terlihat beliau sedang rehat melepas lelah, sembari melepas dahaga menikmati es cendol di tengah cuaca yang panas.
“Saking pundi bu?” Tanya saya pada wanita itu.
“Saking peken pak,” Jawabnya.
“Sadean nopo wonten peken? Kok ketingal sayah sanget.”
“Bakdo sade kayu pak. Alhamdullah, payu 30.000. Mangke niki kulo paringke ibu kulo, kangge tumbas beras, kaleh kangge mbayari sekolah lare.”
“Saking pundi bu?” Tanya saya pada wanita itu.
“Saking peken pak,” Jawabnya.
“Sadean nopo wonten peken? Kok ketingal sayah sanget.”
“Bakdo sade kayu pak. Alhamdullah, payu 30.000. Mangke niki kulo paringke ibu kulo, kangge tumbas beras, kaleh kangge mbayari sekolah lare.”
Dalam hati saya, "30 ribu kok alhamdulillah?"
***
Di lain waktu, saya bertemu dengan seorang teman yang terlihat keluar dari suatu Bank, sambil menjinjing tas, terlihat agak mempercepat jalannya menuju mobil yang berada di ujung parkiran.
“Lho kang, pie kabare?” Sapaku.
“Pusing aku mas.” Jawabnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.
“Lha ngopo kok pusing? Iku tas semono gedene isine opo?”
“Duit 70.000.000 mas. Iki aku dienteni karyawan-karyawanku. Bar iki aku isih muter maneh nggolek imbuh nutupi sing kurang.”
"Pegang uang 70 juta malah pusing?" Batinku.
***
Sebuah cerita, dikutip dari bapak KH. Muhyiddin Rosyadi ketika mengisi mauidhoh hasanah takhtimul fida’ di desa Bangsri, Jepara, 20 Juni 2020.
Seperti kata orang, banyak sedikit itu relatif. Nilai 30 ribu bagi seorang wanita itu alhamdulillah, tetapi 70 juta bagi teman tadi malah membuat pusing."
Bahwa belum tentu apa yang kita lihat itu sesuai dengan apa yang kita sangka. Yang banyak belum pasti cukup. Begitu pula yang sedikit belum tentu kurang.
Kuantitas benda di tangan kita, mungkin hanyalah sebatas angka belaka. Namun kualitas iman di hati kita, bisa jadi lebih mahal bahkan tak ternilai harganya.
Betapa dengan bersyukur atas nikmat Allah, serta bersabar akan segala ujian dari-Nya, insyaallah segalanya akan terasa lebih mudah, lebih indah.
Allah-lah Yang Paling Tahu, Pemilik seluruh anugerah. Alhamdulillah.
Wa Allah a’lam.
Post a Comment