Keutamaan Membaca Istirja' Setiap Kali Ditimpa Musibah
Table of Contents
Diriwayatkan pada satu malam, lampu yang ada di rumah Nabi tiba-tiba padam. Nabi pun kemudian melafalkan bacaan istirja’ (innalillahi wa innaa ilaihi rojiun).
Mendengar Rasulullah membaca istirja’, sayyidatina Aisyah berkata,
إنَّمَا هَذَا مِصْبَاحٌ
“Bukankah ini hanya sebuah lampu wahai Rasul?”Nabi menjawab,
كُلُّ مَا أَسَاءَ الْمُؤْمِنَ فَهُوَ مُصِيْبَةٌ
“Setiap perkara yang mengecewakan (hati) orang mukmin itu berarti musibah."Lebih lanjut, Rasulullah saw. menerangkan, bahwa apabila kita melafalkan istirja’ ketika ditimpa musibah, maka Allah akan memberikan ganjaran pahala untuk kita, serta mengiringi kita dengan kebaikan.
مَن اسْتَرْجَعَ عِنْد المُصِيبَة أجَرَهُ اللَّه فِيها وأَخْلَفَ اللَّه عَلَيْهِ خَيْرًا - الحديث
***
Demikian sedikit penjelasan Jalaluddin As-Suyuthi dan Al-Mahalli menafsiri ayat Al-Baqarah ayat 156.
Bahwa sebagian ciri dari ash-shabirin (orang-orang yang sabar) adalah, apabila ditimba musibah (segala sesuatu yang mengecewakan hati), mereka menyempatkan diri mengingat Ilahi seraya mengucap bacaan istirja'.
Innaa lillahi wa innaa ilaihi rojiun, Sesungguhnya kami hanyalah milik Allah. Dan sesungguhnya hanya kepada-Nya lah kami kembali.
Semoga kita bisa membiasakannya, di setiap kali musibah menimpa. Aamiiin.
Wa Allah a’lam.
***
Referensi:
Tafsir Jalalain – Jalaluddin As-Suyuthi dan Al-Mahalli surah Al-baqarah ayat 156
via tafsir.app
Teks asli:
وفِي الحَدِيث (مَن اسْتَرْجَعَ عِنْد المُصِيبَة أجَرَهُ اللَّه فِيها وأَخْلَفَ اللَّه عَلَيْهِ خَيْرًا) وفِيهِ أنَّ مِصْباح النَّبِيّ ﷺ طُفِئَ فاسْتَرْجَعَ فَقالَتْ عائِشَة: إنّما هَذا مِصْباح فَقالَ: (كُلّ ما أساءَ المُؤْمِن فَهُوَ مُصِيبَة) رَواهُ أبُو داوُد فِي مَراسِيله
Post a Comment