Tak Ada Satu Pun Yang Luput Dari Al-Bashir, Yang Maha Melihat (28)
Makna Al-Bashir
Kata Al-Bashir terambil dari kata bashara, yang pada dasarnya mengandung dua makna.
Pertama, bermakna ilmu atau pengetahuan tentang sesuatu. Sebagaimana kata bashirah yang berarti bukti yang sangat jelas dan nyata.
Kedua, bermakna kasar, seperti kata bashrah yang berarti tanah yang kasar.
Sebagian ulama menjelaskan makna sifat Al-Bashir sebagai Dia yang menyaksikan segala sesuatu lahir dan batinnya, besar dan kecilnya, sehingga apa pun yang tersembunyi di bawah-dasar laut pun dijangaku oleh-Nya.
Akan tetapi, Allah melihat bukan dengan indera mata seperti halnya makhluk. Oleh karena itu, Maha Melihat bagi Allah dipahami dalam arti sifat yang azali, yang dengan sifat itu terungkap bagi-Nya segala sesuatu.
Berakhlak dengan Al-Bashir
Kita yang ingin meneladani Allah dalam sifat ini, terlebih dulu harus menyadari bahwa mata yang dianugerahkan kepada kita adalah untuk digunakan melihat hal-hal yang baik, serta melihat tanda-tanda kebesaran Allah yang terbentang di alam raya.
Selain itu, kita juga harus bisa menyadari bahwa Allah selalu melihat kita dalam keadaan apapun. Apabila kita melakukan kedurhakaan, padahal kita tahu bahwa Allah melihat kita, maka sungguh kita termasuk telah bertindak ceroboh.
Semoga Allah mengantar kita dan semua manusia untuk menyadari, bahwa tidak satu pun yang luput dari penglihatan Allah.
Kesadaran tentang hal ini lah yang hendaknya menjadi akhlak kita dalam berupaya meneladani Allah swt.
Wa Allah a'lam.
Diringkas dan dikutip dari referensi:
Menyingkap Tabir Ilahi; Asma al-Husna dalam Perspektif Al-Qur’an, karya Prof. Dr. M. Quraish Shihab hlm. 140-143.
Post a Comment