Yang Terbaik, Yang Terbaik Akhlaknya Kepada Keluarga
"Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya", merupakan satu nasehat penting Rasulullah saw untuk kita, utamanya yang menjadi kepala keluarga, supaya bisa memberikan yang terbaik kepada seluruh anggota keluarga kita.
Yang Terbaik, Yang Terbaik Budi Pekertinya
خيركم خيركم لأهله لدلالته على حسن الخلق
Maksud dari yang terbaik adalah dalam hal akhlak atau budi pekerti yang baik (husnul khuluqi), bisa meliputi sikap yang baik, ucapan yang pantas, dan perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai kebaikan.
Dan budi pekerti yang terbaik tersebut selayaknya kita berikan kepada seluruh anggota keluarga, mulai dari istri/suami, saudara, anak-anak, tak terkecuali orang tua, serta kerabat-kerabat dari keluarga besar kita.
Syekh al-Mulla Ali al-Qari pun menambahkan, setiap orang yang tidak memiliki hubungan darah dengan kita sekalipun, adalah termasuk anggota keluarga kita, yakni anggota keluarga dari zaman kita sekarang.
والأهل يشمل الزوجات والأقارب بل الأجانب أيضا فإنهم من أهل زمانه
Mencontoh Yang Terbaik Seperti Rasulullah
وأنا خيركم لأهلي فإنه على خلق عظيم
Di antara yang terbaik dari yang terbaik kepada keluarganya adalah beliau Rasulullah saw., Nabi yang menjadi suri teladan, yang memiliki budi pekerti yang luhur (khuluqin adzim).
Apabila kita tidak bisa mencontoh Nabi secara keseluruhan, maka sebisa mungkin kita mesti berusaha untuk mencontohnya meskipun hanya sebagian.
Mencontoh Nabi bagaimana berlaku baik kepada istri, menyayangi anak-anak, menghormati orang-orang tua, dan bersikap baik kepada saudara serta orang-orang yang berada di sekitar beliau.
Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang terbaik, yang terbaik kepada keluarga kita, dengan mencontoh Rasulullah saw suri teladan terbaik di antara kita semua. Amin.
*
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
"Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik (budi pekertinya) terhadap keluarganya. Dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku." (HR. at-Tirmidzi dan ad-Darimi)"
*
Wa Allah a'lam.
Referensi:
Mirqat al-Mafatih Syarh Misykah al-Mashabih Juz VI
Oleh Syaikh Al-Mulla ‘Ali al-Qari
hlm. 368 via Google Books
Post a Comment