Al-Ghafur, Allah Yang Maha Pengampun, Membuka Pintu Seluas-luasnya Bagi Hamba-Nya untuk Memohon (35)
Makna Al-Ghafur
Kata Al-Ghafur sama dengan Al-Ghaffar ditinjau dari akar katanya yakni ghafara. Akan tetapi, pada umumnya sifat Al-Ghafur ini dirangkaikan dengan sifat-Nya yang lain, khususnya Ar-Rahim.
Perangkaian dengan Ar-Rahim memberi kesan bahwa pengampunan dan anugerah-Nya yang dicakup oleh pengertian sifat ini tidaklah lepas dari rahmat dan kasih sayang-Nya.
Al-Ghafur, Al-Ghaffar, Al-Ghafir
Banyaknya disebut sifat Al-Ghafur dalam Al-Qur'an memberi kesan bahwa Allah membuka pintu seluas-luasnya bagi hamba-Nya untuk memohon.
Sifat Allah yang diambil dari akar kata ini adalah Ghafur, Ghaffar, dan Ghafir. Adapun perbedaannya antara lain, bahwa Ghaffar bermakna yang menutupi aib kesalahan di dunia, sedangkan Ghafur menutupi aib di akhirat.
Selain itu, Ghafur dapat juga berarti banyak memberi maghfirah (ampunan), sedangkan Ghaffar mengandung arti banyak dan berulangnya maghfirah.
Dengan demikian, Ghaffar lebih dalam dan kuat kandungan maknanya dari Ghafur. Karena itu pula ada yang berpendapat bahwa ia dapat mencakup orang-orang yang memohon maupun yang tidak.
Pendapat lain mengatakan bahwa Ghafir adalah yang menutupi sebagian, Ghafur yang menutupi kebanyakan, dan Ghaffar yang menutupi keseluruhan.
Imam Ghazali tentang Al-Ghafur
Imam Ghazali dalam membedakan sifat Ghafur dan Ghaffar menulis, bahwa keduanya bermakna sama. Hanya saja Ghafur mengandung semacam mubalaghah atau kelebihan penekanan yang tidak dikandung oleh kata Ghaffar.
Allah Al-Ghafur berarti Allah sempurna pengampunannya hingga mencapai puncak tertinggi dalam maghfirah.
Pendapat Al Ghazali di atas mengantarkan kita bahwa pada prinsipnya upaya meneladani sifat Allah ini pun sama dengan apa yang telah dijelaskan ketika kita membahas sifat Al Ghaffar
Wa Allah a'lam.
Diringkas dan dikutip dari referensi:
Menyingkap Tabir Ilahi; Asma al-Husna dalam Perspektif Al-Qur’an, karya Prof. Dr. M. Quraish Shihab hal. 170-173.
Post a Comment