Serba Serbi Lolos CPNS; Sempat Ragu, Tapi Nyatanya Allah-lah Yang Meyakinkan Maju

Table of Contents
pembukaan latsar cpns demak 2020

Mengingat masa pengumuman penerimaan CPNS seperti hari-hari ini, bagi saya merupakan salah satu momen spesial dalam hidup. Dari yang awalnya berharap, sempat ragu, lalu terketuk, pasrah tanpa beban, hingga kemudian berakhir dengan hasil yang diluar dugaan.

Cerita bermula saat saya tahu bahwa hari itu adalah hari diumumkannya penerimaan CPNS tahun 2021. Yang jelas, karena kondisi istri sedang hamil, harapan saya adalah dibukanya lowongan CPNS dengan formasi yang sesuai dengan saya, di pemda tempat saya tinggal, Jepara.

“S-1 Pertanian”, kata kunci itu yang jadi pegangan. Pagi hingga siang, beberapa instansi pemda tetangga, seperti Demak, Kudus, Pati, telah terlebih dulu mengumumkan pembukaan. Tapi saya abaikan dulu, karena sedikitpun tak berminat untuk mendaftar di luar kota.

Tepatnya sore hari, menjelang maghrib, ada notifikasi di grup WA kantor. “Yes, sudah keluar,” dalam benakku. Dengan jantung berdebar dan sambil berdoa, langsung kucari kata kunci “Pertanian”, supaya langsung wuss ke Dinas saya bekerja sebagai THL, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara.

“Set, set, set.” Ketemu. Saya yang mulanya semangat, tiba-tiba berubah menjadi kecewa agak berat, tidak ada lowongan CPNS di Jepara dengan formasi yang saya harapkan. Yang ada hanyalah formasi Dokter Hewan, tidak ada formasi untuk S-1 Pertanian. Pupus rasanya harapan untuk mendaftar CPNS di kota sendiri.

Saya pun bilang ke istri, mungkin saya tak akan mendaftar CPNS pada tahun itu, mengingat tidak adanya formasi di daerah sendiri. “Lha di kota/kabupaten terdekat, juga ndak ada?” Tanyanya. “Belum lihat lagi,” jawabku berputus asa.

Kondisi istri hamil, rasa-rasanya belum ada bayangan untuk hidup di luar kota seandainya diterima. Mungkin sependek itu lah alasan saya mengapa mengurungkan niat mendaftar selain di Jepara.

*

Hari-hari berjalan mendekati batas waktu pendaftaran. Satu momen di mana saya sedang minta asmanan atasan, “Daftar CPNS rif?” Tanya bapak kepala dinas saya waktu itu. “Mboten kadose pak, ten DKPP mboten enten formasi kulo,”.

Lha kabupaten liyane mosok ra ono?”
Enten kadose, ten Demak. Tebih
Lha kene Demak sejam kok, seh cerak lah.”
“.....”
Daftaro, mumpung isih ono kesempatan.”
Nggih pak.”

Ntah kenapa, tanpa kebanyakan ngeles, rasanya iya-iya saja menjawabi arahan beliau. Momen itu seperti menjadi titik balik saya, yang semula wegah daftar, tiba-tiba semangat lagi.
Tanpa lama-lama saya pun WA istri, “Kayaknya aku jadi daftar CPNS dek.” Alhamdulillah dia pun mengamini.

Akhirnya, setelah memperoleh restu keluarga, saya mantapkan hati untuk mendaftar di Demak, tanpa ekspektasi lebih, “Sing penting mangkat tes,” pikirku waktu itu.

Karena sudah pernah beberapa kali gagal di SKD sebelumnya, maka saya pun tak menaruh target apapun. Asal dikerjakan dengan tenang, satu-satu selesai.

Ntah sudah jalan takdir, mungkin, ndilalah saat mengerjakan SKD ngerasa, “Lha TIU-ne kok jebule penak. Haha kemana saja kau kemarin Syarif?” Tanyaku dalam hati setelah bisa mengerjakan satu per satu soal TIU.

Karena biasanya, TWK dan TKP yang mudah dikerjakan dulu, baru TIU yang dianggap sulit. Tapi ternyata, hari itu sangatlah berbeda dengan hari-hari SKD yang dulu.

Rasanya pede saat keluar ruangan, sambil jalan ke parkiran, sejenak melihat hasil nilai streaming-an, agak kaget dengan nilai yang saya dapatkan. Empat-enam-tiga. “Benarkah?” Tanyaku tak menyangka. Dari tiga tipe soal, TWK salah 6, TIU salah 4, sisanya TKP ntah berapa. Yang jelas, bersyukur sekali atas hasilnya, meskipun di awal tak pernah memasang target apa-apa.

Jika ditanya teman, “Belajar apa Rif?”
“Belajar menata hati dan mental,” kataku.
Bukan melulu tentang mempelajari teori, tapi lebih pada memposisikan diri menjadi pegawai yang baik seperti apa. Candaku. Sebab pikirku, soal-soal SKD bisa jadi hanyalah barometer minimal siapa saja yang ingin terjun di dunia kerja, lebih-lebih menjadi abdi negara.

Alhasil, SKB pun berlalu setelah hampir tiap hari mempersiapkan diri dengan mempelajari “materi yang sebenarnya”. Alhamdulillah, satu di antara tiga orang yang lolos adalah saya sendiri.

Bangga, iya. Tapi bersyukur adalah yang utama.

Ada kalanya kita berharap. Ada kalanya kita kecewa. Ada kalanya juga kita takjub dengan keajaiban yang hanya Allah yang Kuasa mewujudkannya.

Kita boleh ragu pada pilihan kita. Namun kita mesti yakin pada pilihan Sang Pencipta.

Meski kemudian saat Latsar CPNS di tahun 2022 saya tak mendapat predikat terbaik, tetapi setidaknya, saya berhasil mendorong diri saya keluar dari zona nyaman, untuk menjadi komandan memimpin kawan-kawan seangkatan, di depan Bupati dan Wakil, saat upacara pembukaan dan penutupan Latsar CPNS Kabupaten Demak 2022.

Terimakasih Tuhan Yang Maha Baik.
Dan selamat berjuang bagi kawan-kawan semua pejuang NIP.

Tabik,

Achmad Syarif S
Achmad Syarif S Saya seorang santri dan sarjana pertanian. Menulis adalah cara saya bercerita sekaligus berwisata

Post a Comment